PLH ADM Mantingan Lantik 2 Pejabat Lingkup Perhutani
REMBANG,- Yeni Ernaningsih Pelaksana Harian Adm Mantingan lantik 2 pejabat yang masuk dan promosi di Lingkup Kesatuan Pemangkuan Hutan Mantingan. Kegiatan Pelantikan dilakukan di ruang rapat Perhutani Mantingan, Kamis (20/7/2023).
Kegiatan pelantikan dihadiri seluruh jajaran Managemen Perhutani Mantingan, 6 Asper Wilayah, dan jajaran Kepala Sub seksi di Kantor Perhutani Mantingan. Pelantikan pejabat mengisi jabatan kosong Kasi Madya Produksi dan Eko wisata yang sebelumnya ditempati oleh Sudartomo yang memasuki masa pensiun dan digantikan oleh Sunyoto yang sebelumnya menjabat KSS Prodokusi di Divisi Regional Jawa Tengah Semarang.
Sedangkan Widodo yang sebelumnya menjabat sebagai asisten Perhutani Asper di Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH Ngiri) diangkat dan di promosikan sebagai Kasi Madya PPB di KPH Pekalongan Barat di Kota Slawi. Sedangkan untuk jabatan Asper BKPH Ngiri dirangkap Oleh Waka Adm Dwi Anggoro Kasih.
PLH Adm Mantingan Yeni Ernaningsih berpesan untuk pejabat yang sudah dilantik hendaknya segera menyesuaikan diri di lingkup kerjanya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah di embannya.
” Untuk KPH Bolra saat ini sudah 92 % dari RKAP. Sampai dengan hari ini Mantingan target 72 % dari RKAP, ” ungkap dia.
Lanjut Yeni, untuk Key Performa Indikator (KPI) KPH Mantingan sampai hari ini masuk pada rangking 1 kadang 2 padahal KPH Kecil dan ini sangat luar biasa. Ia menekankan kepada pejabat baru untuk bisa menjaga dan menyelesaikan pekerjaan bidang produksi supaya kinerja dan KPI nya tetap terbaik dan dikawal.
Terutama pekerjaan tebangan dikawal, dan kayu yang sudah ditebang oleh teman-teman Asper bisa menjadi persediaan yang siap jual. Walauapaun untuk bulan kemarin pembayaran PSDH sedikit terhambat. Tetapi sekarang sudah lancar kembali. Untuk wisata mantingan sudah berwarna biru artinya berada di jalur aman dan sampai akhir tahun bisa menjadi hijau atau melebihi target.
Target pada umumnya untuk dikawal dan harus terlampaui.
Untuk Agroforestri Tebu Mandiri di KPH Mantingan ada 34 hektar tebu mandiri yang siap panen untuk dikawal. Untuk harga penawaran dari PG Trangkil kita mendapatkan 76 ribu per kwintal. Sedangkan untuk Tebang muat angkut ini dilakukan oleh LMDH. Karena kalau lewat kita terlalu lama birokrasinya. Dan kita kejar waktu dari PG Trangkil yaitu awal september tutup.
Kalau PG Trangkil sampai tutup larinya nanti di PG Sudono di Ngawi jawa Timur secara otomatis biaya angkut makin besar dan provit kita makin kecil.
” Makanya kami usahakan panen perdana ini semua bisa masuk di Penggilingan PG Trangkil,Pungkasnya. (Sigit).