Wana Wisata Kartini Siapkan Simulasi Penerapan Prokes
Kesatauan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan lakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Rembang untuk persiapan launching Wana Wisata Kartini Mantingan Sabtu (06/03).
Turut hadir dalam persiapan Simulasi dan Sosialisasi Camat Bulu Slamet Hariyanto,Ka. Polsek Bulu AKP Roy Irawan SH,MH ,Danramil Bulu Kapten Inf. Budi Susanto, Team kesehatan dari Puskesmas Bulu, Kepala Desa Mantingan,dan mahasiswa magang dari dari Universitas Satya Wacana Salatiga,kepala Desa Mantingan Sardi dan jajaran Perhutani KPH Mantingan.
Kepala Dinas Pariwisata Rembang Dwi Purwanto lewat Kepala bidang Wisata, Purwono mengungkapkan bahwa untuk Wana wisata yang mau buka harus mendapatkan rekomendasi dahulu dari ketua Gugus Covid tingkat Kecamatan Bulu yang diketuai oleh Camat Bulu.
Selanjutnya yang harus dilakukan diadakan simulasi penerapan protokol kesehatan di area wisata Kartini dengan mengundang team gugus Covid tingkat kecamatan . Apakah protokol kesehatannya sudah dilakukan atau belum ini akan mendapatkan pengamatan dari team gugus covid.
Bila tahapan sudah dilakukan semua maka team akan memberikan Rekomendasi kepada pengelola Wana Wisata kartini Rembang untuk dapat membuka wana wisata dengan waktu terbatas mengingat masih diperlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro masih diperpanjang.
“Hanya bisa buka pada hari Sabtu dan Minggu dengan protokol kesehatan ketat dan pengunjung yang boleh masuk hanya 50% dari kapasitan hari biasa, loket buka jam 08.00 tutup pukul 15.00.” beber Purwono.
Ketua Gugus Covid Kecamatan Bulu Slamet Hariyanto yang juga sebagai Camat Bulu menambahkan Pengelola Wana wisata Mantingan segera saja merencanakan simulasi dalam persiapan membuka arena Wisata agar dimasa pandemi ini wana wisata Mantingan tetap dapat beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai sengan surat edaran Bupati Rembang no 34 tahun 2020.
Administratur KPH Mantingan Widodo Budi Santoso melalui Waka Administratur KPH Mantingan Dwi Anggoro Kasih menjelaskan bahwa selama pandemi sejak bulan Maret 2020 Wana Wisata Mantingan berhenti total.
Padahal salah satu pendapatan KPH Mantingan ada di Wisata. Walaupun nilainya masih jauh dibanding dengan nilai Penjualan Kayu Jati dan Sonokeling. Untuk tahun 2020 kita hanya dapat 140 jutaan rupiah.
“Sedangkan tahun 2019 kita bisa mendapatkan penghasilan hampir 600 jutaan.” Jelas Anggoro. (Sgt).