Anggota DPR RI Komisi IX Dorong Daya Saing SDM Muda di Blora Perlu Dimaksimalkan
Brangkasnews Blora – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menyebutkan bahwa daya saing tenaga kerja di Blora kurang. Hal ini disampaikannya dalam acara sosialisasi bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Minggu (22/10). “Jika saya bandingkan dengan Grobogan, Pati, dan Rembang, masyarakat Blora yang bisa menembus pasar kerja luar negeri itu paling sedikit,” ungkapnya. Namun sebagai legislator dengan Dapil Jawa Tengah III yang salah satunya adalah Blora, Edy menyebutkan masih ada peluang untuk masyarakat yang ingin ke luar negeri yang salah satunya adalah Jepang.
Anggota Komisi IX DPR RI Dorong Pelatihan Bahasa Asing di BLK
Luar negeri menjadi satu celah bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk memperbaiki taraf hidup. Dari data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Januari sampai Juni 2023, Jepang merupakan negara favorit keempat dengan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai 4927 orang yang ditempatkan. Hal ini menjadi peluang, salah satunya untuk masyarakat Blora.
Edy menyatakan bahwa sumber daya masyarakat (SDM) muda di Blora harus digembleng. Terutama yang telah lulus SMK. “Mereka harus dibekali dengan kompetensi khusus,” ucapnya.
Sebagai wujud pengabdian bagi masyarakat Blora, Edy menyebutkan telah memberikan balai latihan kerja (BLK) komunitas. Selama dia menjabat, ada sembilan BLK yang berada di Kecamatan Kunduran, Kecamatan Randublatung, Kecamatan Kradenan, Kecamatan Tunjungan, dan Kecamatan Blora Kota. “Beberapa BLK itu ada yang khusus untuk pelatihan Bahasa Jepang. Ada laboratorium bahasa dan punya instruktur yang punya kualifikasi Bahasa Jepang,” kata Edy. BLK ini ada di Randublatung.
“Saya berharap, yang mau masuk dunia kerja bisa masuk dulu ke BLK di Randublatung selama 3 sampai 4 bulan,” ujarnya. Tempatnya menyatu dengan SMP Muhammadiyah Randublatung. Edy menyatakan mereka yang lulus N5 maka akan dibantu untuk disalurkan kerja. Kerjasama ini menggandeng Kemenaker dan BP2MI. Sebab sekarang sudah ada kerjasama antar pemerintah atau government to government (G to G).
BLK di Randublatung memang menjadi pilot project. Jika dianggap sukses, Edy akan mengembangkan BLK bahasa asing di tempat lain. “Sehingga ada kesempatan bagi SDM muda Blora untuk bekerja di luar negeri secara profesional, legal, dan terlindungi,” katanya.
Edy menambahkan, dalam dunia kerja perlu keprofesionalan. Salah satunya ditunjukkan dengan penguasaan bahasa. Sementara mereka yang berkerja di luar negeri, harus mendapatkan perlindungan. Sehingga kerjasama G to G antara Jepang dan Indonesia ini harus bisa dimanfaatkan. “Ini menjadi peluang yang bagus bagi anak muda di Blora,” kata Politikus PDI Perjuangan ini. (Tim)