Lapangan Kridosono Digeruduk emak-emak ikut senam Sicita
Brangkasnews, Blora –Kedatangan anggota DPR RI di Kabupaten Blora, Anggota Komisi IX, Edy Wuryanto bersama Kepala BKKBN mengelar senam Cinta Tanah Air (Sicita) di lapangan Kridosono Blora, Jawa Tengah, Minggu (10/9/2023).
Lapangan Kridosono jadi warna merah di hadiri sebanyak 5000 emak-emak dari 295 desa di Kabupaten Blora yang mengikuti senam cinta tanah air.
Dijelaskan Edy Wuryanto, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Blora di atas rata-rata nasional, yakni 25,8 persen. Dengan adanya sosialisasi bagi ibu-ibu ini dapat membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Blora tersebut.
“Ribuan Emak-emak yang hadir di lapangan Kridosono untuk senam bersama ini agar membantu pemerintah Kabupaten Blora memberikan sosialisasi terkait dalam menurunkan angka stunting,” ucap Edy Wuryanto.
Lebih lanjut Edy Wuryanto, menjelaskan dirinya merasa prihatin karena angka stunting di Kabupaten Blora yang cukup tinggi di Jawa Tengah.
” Hal ini Untuk menurunkan stunting ini, perlu peran seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri, ” jelasnya.
Dikatakan Edy Wuryanto, kelompok Sicita ini sudah memiliki bekal keinginan untuk sehat, sebab sudah rutin sehat. Sekarang tinggal diberikan bekal agar memiliki pengetahuan terkait pencegahan dan penanganan stunting.
” Dengan Emak-emak ini nantinya menularkan pengetahuannya atau memberikan informasi kepada masyarakat tentang risiko stunting, bagaimana menyelesaikan stunting jika ditemukan kasus, dan dapat memanfaatkan modal yang dimiliki untuk menangani stunting,” kata Edy wur
Pemerintah merencanakan pada 2024 angka stunting bisa ditekan hingga 14 persen, secara nasional angka stunting Indonesia adalah 21,6 persen. Untuk menurunkan stunting secara nasional, maka daerah yang masih berisiko atau banyak anak stunting harus dievaluasi.
“Ini memerlukan peran ibu-ibu. Peran masyarakat penting,” tutur politisi PDI Perjuangan tersebut.
Edy menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan angka stunting di Kabupaten Blora tinggi. Di wilayah ini kemiskinan tinggi, pernikahan dini marak dan secara geografis juga cukup sulit. Sehingga tidak heran jika angka stunting di wilayah ini cukup tinggi.
“Pemda butuh dukungan seluruh pihak termasuk peran DPR RI, sebenarnya Blora sudah memiliki bekal untuk menanggulangi stunting. Salah satunya dengan pemanfaatan pangan lokal,” pungkasnya.(gok/her)