Hadiri Pelepasan Kelas IX SMPN 1 Blora, Ini Pesan Bupati Blora
Bupati Blora, H. Arief Rohman, S. IP, M. Si menghadiri kegiatan pelepasan kelas IX SMPN 1 Blora, di Gedung Olah Raga (GOR) Mustika, Rabu (13/6/2023).
Bupati Arief yang merupakan alumni SMPN 1 Blora angkatan 1995 pada kesempatan itu memberikan motivasi pada anak-anak SMPN 1 Blora untuk lebih kreatif dan tidak boleh putus sekolah.
” Semua alumni SMPN 1Blora harus tetap melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, jangan ada putus sekolah, ” ujar Bupati Arief.
Menurut Bupati Arief, anak anak yang lulus SMP harus didorong untuk melanjutkan jenjang selanjutnya.
” Pemerintah daerah siap hadir dalam membantu terkait ekonomi kurang mampu agar dapat melanjutkan sekolah,” terang Bupati.
Lebih lanjut, Arief Rohman meminta kepada kepala sekolah untuk mendata apabila ditemukan anak yang tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi.
Kepala Sekolah SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq saat ditemui di sela sela acara kegiatan perpisahan SMPN 1 Blora menerangkan bahwa acara perpisahan ini merupakan puncak dari kegiatan kelas IX yang mengikuti pembelajaran di bangku sekolah selama 3 tahun.
Ainur Rofiq mengatakan, acara pelepasan yang diikuti 318 siswa-siswi ini momen yang juga dimanfatkan sekolah untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka.
” Anak anak diberi ruang untuk mengekspresikan talenta, menampilkan kreasi dalam kegiatan ini, ” jelasnya.
Kalau anak-anak tidak diasiltasi, jelas Ainur Rofiq bakat, talenta itu tidak akan mampu berkembang.
” Selain itu, anak-anak juga berlatih untuk berorganisir dalam menyelenggarakan suatu kegiatan, ” terangnya.
Ditambahkan Ainur Rofiq, SMPN 1 Blora merupakan pelopor penerapan Pembelajaran kurikulum Merdeka di Kabupaten Blora.
Sebagai pelopor, terbukti bahwa SMPN 1 Blora dalam lomba gebyar Kurikulum Merdeka yang diadakan Dinas Pendidikan Blora mampu menjuarai nomor 1.
Dijelaskan Ainur Rofiq, anak-anak memahami betul proses P5 yang telah ikuti dari awal. Sehingga ketika anak anak di tanya dan anak sangat paham betul dalam menjawab.
” Tidak hanya produk, tentu prosesnya anak sangat memahami proses suara demokrasi diikuti, proses teknologi gimana anak sangat memahami kegiatan P5 paham betul dan itu tidak hanya sekedar membuat produk, ” jelasnya. (ms dhe&hd)