Guru BK SMP di Blora Ikuti Coaching
Guna meningkatkan Kompetensi Guru SMP dan Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun 2023, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora memberikan materi coaching bagi 100 Guru Bimbingan Konseling (BK) tingkat SMP di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Jumat (9/6/2023).
Kepala Dinas Pendikan Kabupaten Blora, Aunur Rofiq, SE, M. Si, mengatakan sesuai dengan kurikulum dalam penanganan anak-anak yang bermasalah menggunakan metode couching.
” Sehingga tidak memakai model kekerasan atau dalam menyelesaikan tidak ditakut- takuti, memukul, ” ucapnya.
Kepala Dinas Pendikan Kabupaten Blora, Aunur Rofiq, SE, M. Si,
Terkait persoalan pengunaan gegdet, Aunur Roriq menjelaskan bukan berarti tidak boleh, karena materi pembelajaran sendiri bisa mengambil dari gegdet.
Namun, Aunur Rofiq mengingatkan guru harus bisa mengarahkan untuk yang menjadi lebih bagus.
Ainur Rofiq berharap dengan pelatihan bagi guru Bimbingan Kounseling ini dengan metode Couching dalam kurikulum merdeka adalah kurikulum yang memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bisa berkembang dengan minat dan bakatnya masing-masing.
Oleh karena itu guru hendaknya mampu melaksanakan peran membantu dalam pembangunan karakter dan kompetensi siswa.
“Sehingga tujuan utama dari merdeka belajar dapat tercapai dengan optimal atau mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran,” jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar, Titik Umiyati S.Pd.M.Si menyampaikan penerapan dengan kurikulum merdeka ini secara proses tidak bisa instan dengan permasalahan yang luar biasa.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar, Titik Umiyati S.Pd.M.Si
Terkait implementasi pembelajaran sosial emosional, Titik menjelaskan guru tidak hanya menyampaikan intelektual, tetapi holistiknya harus seimbang sehingga anak anak mempunyai tanggung jawab pada dirinya sendiri.
Lebih lanjut, Titik mengatakan koneksi antara guru dan murid harus terjalin komunikasi. Dengan begitu, guru bisa memahami kondisi anak.
” Karena jika guru tidak memahami tidak ada koneksi anak akan lepas dari pengawasan, ” terangnya.
Menurut Titik, guru perlu mengembangkan kompetasi sehingga mempunyai cara untuk menuntun anak anak sesuai kodrat alam dan jaman maka guru sudah memahami kodrat anak kodrat jaman
” Sehingga anak akan merasa terdampingi bahwa anak mempunyai seorang guru ,mempunyai tempat curhat sebagai tempat untuk menyampaikan apa yang menjadi permasalahnya, ” ungkapnya.
Diterangkan Tittik Umiyati, materi coaching pembelajaran dengan pratek pembelajaran yang menyenangkan.
” Dengan materi coaching ini sangat perlu dimiliki para guru untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat, ” terangnya.
Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, kata Titik murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya.
Peran pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya.
” Materi ini menjadi semangat yang menguatkan keterampilan komunikasi guru dan murid dengan menggunakan pendekatan coaching, ” terang Titik.
Seorang Guru (pendidik/pamong), kata Titik dapat memaknai cara berpikir atau paradigmadima melakukan pendampingan dengan pendekatan coaching sebagai salah pendekatan komunikasi dengan semangat among (menuntun).
Dalam relasi guru dengan guru, seorang coach juga dapat membantu seorang coach untuk menemukan kekuatan dirinya dalam pembelajaran.
Pendekatan komunikasi dengan proses coaching, terang Titik merupakan sebuah dialog antara seorang coach dan coachee yang terjadi secara emansipatif dalam sebuah ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan.
Oleh sebab itu, ujar Titik cara berpikir ini dapat melatih guru (coach/pamong) dalam menciptakan semangat, dalam setiap perjumpaan pada setiap proses komunikasi dan pembelajaran.
” Harapannya tentu semua guru BP yang hadir bisa mengimplentasikan di sekolahnya, ” ucapnya. ( ms dhe & hd)