16 November 2024

Brankas News

Brankasnya Berita Terkini

Guru BK SMP di Blora Ikuti Coaching

Guna meningkatkan Kompetensi Guru SMP dan Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun 2023, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora memberikan materi coaching bagi 100 Guru  Bimbingan Konseling (BK) tingkat SMP di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Jumat (9/6/2023).

Kepala Dinas Pendikan  Kabupaten Blora, Aunur Rofiq, SE, M. Si, mengatakan sesuai dengan kurikulum dalam penanganan  anak-anak yang bermasalah menggunakan metode couching.

” Sehingga tidak memakai model  kekerasan atau dalam menyelesaikan tidak   ditakut- takuti, memukul, ” ucapnya.

Kepala Dinas Pendikan  Kabupaten Blora, Aunur Rofiq, SE, M. Si, 

Terkait persoalan pengunaan gegdet, Aunur Roriq menjelaskan bukan berarti tidak boleh, karena materi pembelajaran sendiri bisa mengambil dari gegdet.

Namun, Aunur Rofiq mengingatkan guru harus bisa mengarahkan untuk yang menjadi lebih  bagus.

Ainur Rofiq berharap dengan pelatihan bagi guru Bimbingan Kounseling ini dengan metode Couching dalam kurikulum merdeka adalah kurikulum yang memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bisa berkembang dengan minat dan bakatnya masing-masing.

Oleh karena itu guru hendaknya mampu melaksanakan peran membantu dalam pembangunan karakter dan kompetensi siswa.

“Sehingga tujuan utama dari merdeka belajar dapat tercapai dengan optimal atau mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran,” jelasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar, Titik Umiyati S.Pd.M.Si menyampaikan penerapan dengan kurikulum merdeka ini  secara proses tidak bisa instan dengan permasalahan yang luar biasa.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar, Titik Umiyati S.Pd.M.Si

Terkait implementasi pembelajaran sosial emosional, Titik menjelaskan guru tidak hanya menyampaikan intelektual, tetapi holistiknya harus seimbang  sehingga anak anak mempunyai tanggung jawab pada dirinya sendiri.

Lebih lanjut, Titik mengatakan koneksi antara guru dan murid harus  terjalin komunikasi. Dengan begitu, guru bisa memahami kondisi anak.

” Karena jika guru tidak  memahami tidak ada koneksi anak akan lepas dari pengawasan, ” terangnya. 

Menurut Titik, guru  perlu mengembangkan  kompetasi sehingga mempunyai cara untuk menuntun anak anak sesuai kodrat alam dan jaman maka guru sudah memahami kodrat anak kodrat jaman

” Sehingga anak akan merasa terdampingi bahwa anak mempunyai seorang guru ,mempunyai tempat  curhat sebagai tempat untuk menyampaikan apa yang menjadi  permasalahnya, ” ungkapnya.

Diterangkan Tittik Umiyati, materi coaching pembelajaran dengan pratek pembelajaran yang menyenangkan. 

” Dengan materi coaching ini sangat perlu dimiliki para guru untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat, ” terangnya. 

Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, kata Titik murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya.

Peran pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya.

” Materi ini menjadi semangat yang menguatkan keterampilan komunikasi guru dan murid dengan menggunakan pendekatan coaching, ” terang Titik. 

Seorang Guru (pendidik/pamong), kata Titik dapat memaknai cara berpikir atau paradigmadima melakukan pendampingan dengan pendekatan coaching sebagai salah pendekatan komunikasi dengan semangat among (menuntun).

Dalam relasi guru dengan guru, seorang coach juga dapat membantu seorang coach untuk menemukan kekuatan dirinya dalam pembelajaran. 

Pendekatan komunikasi dengan proses coaching, terang Titik merupakan sebuah dialog antara seorang coach dan coachee yang terjadi secara emansipatif dalam sebuah ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan.

Oleh sebab itu, ujar Titik cara berpikir ini dapat melatih guru (coach/pamong) dalam menciptakan semangat, dalam setiap perjumpaan pada setiap proses komunikasi dan pembelajaran.

” Harapannya tentu semua guru BP yang hadir bisa mengimplentasikan  di sekolahnya, ” ucapnya. ( ms dhe & hd) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *