Di Banjarejo, Edy Wuryanto Ingatkan Perlu Langkah Cepat Jika Ada Indikasi Anak Stunting
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto Dari Fraksi PDIP Perjuangan tak henti-hentinya Hadir di Kabupaten Blora untuk menyapa masyarakat Blora.
Dalam kesempatan ini, Edy Wuryanto datang di dua lokasi di Desa Sendangwungu dan Desa Wonosemi, Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, Selasa (15/11/2022).
Dalam Kegiatan Sosialisasi tentang Stunting di Desa Wonosemi di hadiri Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, Anggota DPRD Propinsi serta Forkopincam Kecamatan Banjarejo.
Dalam kesempatan tersebut, Edy Wuryanto mengatakan, anak Stunting merupakan akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama.
Menurutnya, bila bayi lahir tinggi dan beratnya kurang normal harus cepat diintervensi apakah asupan nutrisi ibu hamil kurang ataukah tidak mengerti tentang nutrisi, karena ASI memerlukan asupan nutrisi yang cukup.
Edy Wuryanto menambahkan Stunting ini diakibatkan oleh dua hal, yaitu sensitif dan spesifik. Apabila sensitif itu dari komunitas, dari lingkungan yang tidak sehat, tidak ada air bersih, sanitasi tidak layak, dan lingkungan yang kumuh tidak sehat.
“Namun, hal itu berbeda halnya ketika berbicara faktor spesifik. Dimana, faktor ini yang artinya dikarenakan sebuah faktor asupan nutrisinya betul-betul kurang dan juga pola asuh dari keluarga yang salah,” jelasnya.
Kepala Desa Sendangwungu, Indra Eko Sulistyono atau yang akrab di sapa Yong menyampaikan di desanya ada 16 anak penderita stunting, penyebabnya banyak faktor. Dan sempat waktu kemarin Posyandu tutup, karena ditakutkan akan terjadi kerumunan dan menjadi penyebaran Covid-19.
Kepala Desa Sendangwungu, Indra Eko Sulistyono
“Tetapi sekarang Posyandu sudah buka lagi untuk melayani ibu-ibu hamil dan anak balita , Ia juga berharap, tidak ada lagi bayi Stunting dan New Zero Stunting Tahun 2023 di Kabupaten Blora dapat terwujud,” ungkapnya.
Dan selanjutnya Kades Sendangwungu mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian lebih kepada masyarakatnya.
Sementara itu, Yanto, Kepala Desa Wonosemi mengatakan hal senada bahwa dengan kasus stunting yang terjadi di desanya ini terdapat 8 kasus anak stunting.
Kepala Desa Wonosemi, Yanto
“Saya berpesan kepada warga Wonosemi untuk menjaga gizi dalam makanan dan menjaga kebersihan lingkungan untuk menekan kasus stunting tersebut,” ucapnya. (ms dhe & hd)
.