SMKN 1 JEPON SIAP GELAR UJI COBA PTM
Menyambut rencana menteri Pendidikan dan Kebudayaan mulai pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan di buka pada bulan Juli 2021, Pemerintah provinsi Jawa Tengah mempersiapkan sejumlah sekolah untuk melakukan uji coba PTM.
SMKN 1 Jepon salah satu sekolah yang diikutsertakan dalam uji coba PTM di kabupaten Blora sudah siap melakukan uji coba PTM, sejumlah sarana prasarana yang akan digunakan menjelang uji coba PTM sudah dipersiapkan.
Uji Coba PTM tahap pertama dijadwalkan tanggal 5 – 16 April 2021, dan dibuka lagi tahap kedua 26 April – 7 Mei 2021, dan untuk tahap ketiga pada bulan Juli. Hal kesiapan SMKN 1 Jepon dalam pelaksanaan uji coba PTM ini disampakain oleh Kepala SMKN 1 Jepon, Miftahul Ulum, S.pd, M.Pd di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.
“Persiapan kami sesuai SE Kepala Disdikbud Jateng kami melakukan koordinasi dengan satgas Covid kabupaten, dan saat rakor dengan jajaran satgas Covid dan stake holder yang ada pada prinsipnya kita di ijinkan dengan mematuhi portokol kesehatan, kita juga sudah koordinasi dengan satgas Covid kecamatan dan sudah dilakukan monev, satgas covid desa Geneng, dan juga koordinasi dengan Puskesmas Puledagel dan nanti pihak kecamatan akan menempatkan satu orang tenaganya di SMKN 1 Jepon, fisik kita siap dan awal bulan akan kita lakukan simulasi, ” terang Kepala SMKN 1 Jepon, Mifthul Ulum.
Terkait teknis Miftahul Ulum, S.Pd, M.Pd menjelaskan, sudah semua ruang kelas siap, dan akan dilakukan seting ulang karena yang masuk nanti hanya 50% dari rombel, karena juga jadwalnya berbarengan dengan ujan sekolah kelas 12 dan untuk kelas 10 dan 11 penilaian tengah semester, nanti akan dilakukan perubahan, karena SMK maka akan lebih mengutamakan prakteknya.
Jadi seminggu untuk kelas 10 dan seminggu untuk kelas 11 dan ruang praktek yang cukup luas hanya diisi oleh siswa sebanyak separo rombel yaitu 18 siswa. Untuk ruang tiap sore hari di semprot desinfektan seusai siswa melakukan pembelajaran praktek.
Tentang rombel untuk yang belajar di kelas, setiap kelas di isi oleh 18 siswa dan nanti juga akan diawasi oleh tenaga dari satgas Covid. Sementara separuhnya siswa atau kelompok B yang tidak ikut PTM melakukan belajar secara daring, dan jam pelajaran untuk yang ikut PTM di kelas satu hari 4 jam pelajaran tanpa istirahat, atau istirahat hanya sebentar pas pergantian jam pelajaran dan siswa harus sudah sarapan atau makan sebelum berangkat kantin belum buka dulu.
“Untuk siswa yang antar jemput cukup sampai gerbang, dan penanganan siswa yang terindentifikasi suhu tubuhnya lebih dari 37 kita kirim ke puskesmas terdekat yaitu puskusmas Jepon yang ada di sebelah timur sekolah dan disecrining panasnya karen apa, kalau misal terindikasi Covid maka dilakukan penanganan tapi kalau karena masuk angin atau yang lain ya siswa di suruh pulang,” tambah kepala SMKN 1 Jepon kepada Media Edukasi.
Terkait vaksinasi tenaga pendidik dan tenaga pendidikan Miftahul Ulum menyampaikan, dari 43 tenaga yang ada, termasuk PTT dan tenaga keamanan sudah divaksin yang belum hanya 5 orang, yang 4 orang karena pernah terpapar Covid jadi masih menunggu dan yang satu kebetulan pas jadwal vaksinasi sedang dinas luar.
“Jadi pada prinsipnya kita siap untuk PTM, karena ini memang sudah ditunggu oleh siswa dan orang tua murid serta guru, jadi walaupun Pembelajaran njarak jauh atau daring guru juga melakukan pengajaran dan pembelajaran, ”tutup Miftahul Ulum, S.d, M.Pd. (KSo)