HEBOHH, SAAT IBU-IBU PEGANG LELE
Sabtu sore (19/1), sekitar pukul 15:00 WIB, ratusan ibu-ibu mulai
berdatangan ke Kali Gabus yang berada di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan
Blora Kota. Kedatangan mereka bukan untuk mencari anak atau suaminya
yang sedang memancing, melainkan hendak ikut kegiatan Mancing Mania yang
diselenggarakan Bupati Djoko Nugroho secara gratis.
Masing-masing mulai mencari tempat yang nyaman agar bisa mengulur kail
meskipun waktu untuk memancing baru akan dimulai pukul 16:00 WIB. Cuaca
yang saat itu hujan gerimis pun tak menjadi penghalang bagi ibu ibu
untuk memancing. Ada yang pakai payung, ada yang duduk di tepi kali
sambil pakai jas hujan, bahkan memakai helm.
Mendekati pukul
16:00 WIB, ikan lele sebanyak 500 kilogram atau 5 kuintal disebar oleh
panitia di Kali Gabus yang telah diatur sedemikian rupa sehingga ikan
tidak menyebar ke aliran hulu.
Bupati Djoko Nugroho yang hadir
bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Umi Kulsum,
memberikan aba aba sebagai tanda dimulainya mancing mania.
Tidak
hanya ibu ibu dari masyarakat umum saja, para istri pejabat dan anggota
organisasi wanita se Kabupaten Blora juga turut andil dalam kegiatan
yang berlangsung hingga matahari terbenam ini. Seperti anggota PKK
Kabupaten, Dharma Wanita, Persit, Bhayangkari dan lainnya.
Kehebohan mulai terasa ketika ada peserta mancing mania yang mendapatkan
tarikan kuat dari ikan lele. Apalagi ukuran ikan lele yang disebar
cukup besar sehingga banyak ibu ibu yang histeris saat menarik ikan. Tak
jarang mereka dibantu menarik oleh anak atau suaminya.
“Senang
rasanya bisa ikut mancing mania di Gabus ini. Awalnya takut memasang
umpan cacing pada ujung kail. Namun saat ada tarikan ikan rasanya senang
dan bingung bagaimana cara nariknya. Ikan lelenya besar, takut kalau
kailnya patah. Tapi alhamdulillah bisa diangkat,” ucap Yuli, salah satu
peserta mancing mania.
Umi Kulsum juga tak kalah seru. Ditemani
sejumlah pengurus PKK dan Dharma Wanita, Bu Umi (sapaan akrabnya) butuh
waktu agak lama untuk mendapatkan ikan. Namun ketika dapat, semuanya
heboh, dan disemangati Bupati Djoko Nugroho agar bisa mengangkat ikannya
sendiri.
Menurut Bupati, acara ini diselenggarakan selain untuk
sarana hiburan akhir pekan, juga untuk mengampanyekan gerakan gemar
makan ikan (Gemari) bagi masyarakat umum.
“Ini sebagai ajang
hiburan akhir pekan setelah bekerja selama seminggu, sekaligus kampanye
gerakan gemar makan ikan. Harapannya setelah dapat ikan, bisa dibawa
pulang untuk dimasak menjadi makanan bergizi dan dimakan bersama
keluarga. Kita cukupi gizi anak anak agar tidak stunting” ucap Djoko
Nugroho.
“Sengaja kita gratiskan agar banyak ibu ibu yang ikut.
Ibu ibu adalah tokoh penting dalam keluarga yang berperan dalam
penyajian makanan dan asupan gizi bagi anak anaknya. Dengan demikian
mereka dapat mengolah ikan yang didapat untuk memenuhi gizi anaknya.
Ikan memiliki gizi yang tinggi dan bagus untuk perkembangan anak anak,”
lanjutnya.
Menurut Bupati, jangan sampai pertumbuhan seorang
anak mengalami kekurangan gizi. Karena jika hal itu terjadi, maka anak
tersebut rawan mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan yang sangat
rawan terjadi pada seribu hari pertama.
Hal ini selaras dengan
komitmen Djoko Nugroho yang ingin mengurangi angka stunting di Kabupaten
Blora. Belum lama ini kegiatan serupa juga digelar di lokasi sama
dengan konsep lomba yang diikuti peserta laki laki.